Sabung ayam merupakan tradisi kuno yang telah ada sejak ratusan tahun lalu di berbagai negara, termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Selain sebagai hiburan, sabung ayam juga berkembang menjadi ajang taruhan bagi para pemain.
Di Indonesia, praktik ini sudah dikenal sejak zaman kerajaan. Bahkan, dalam beberapa budaya seperti di Bali, sabung ayam atau "Tajen" adalah bagian dari ritual keagamaan. Namun, di luar konteks budaya, sabung ayam sering dikaitkan dengan perjudian yang kini sedang populer bagi komunitas Bursa303.
Dalam dunia sabung ayam, terdapat beberapa jenis taruhan yang umum digunakan, antara lain:
✅ Taruhan Meron & Wala
Meron: Taruhan untuk ayam yang dianggap lebih kuat berdasarkan ukuran tubuh, pengalaman bertarung, atau rekam jejak kemenangan.
Wala: Taruhan untuk ayam yang dianggap lebih lemah atau tidak diunggulkan.
✅ BDD (Both Die Draw)
Taruhan ini terjadi ketika kedua ayam mati secara bersamaan, sehingga dianggap seri. Biasanya, hasil ini jarang terjadi dan memiliki pembayaran lebih besar.
✅ FTD (Full Time Draw)
Jika dalam batas waktu tertentu tidak ada ayam yang menang atau kalah, maka dianggap seri, dan taruhan dikembalikan ke pemain.
Di Indonesia, segala bentuk perjudian, termasuk taruhan sabung ayam, dilarang berdasarkan Pasal 303 KUHP. Hukuman bagi pelaku bisa berupa denda hingga kurungan penjara. Selain itu, sabung ayam juga kerap dianggap melanggar aturan kesejahteraan hewan karena melibatkan kekerasan terhadap ayam aduan.
Namun, meskipun ilegal, taruhan sabung ayam masih banyak ditemukan, terutama di pedesaan atau di arena tertutup. Bahkan, dengan berkembangnya teknologi, taruhan ini kini merambah ke dunia online melalui situs-situs ilegal yang sulit dikendalikan oleh pihak berwenang.
Taruhan sabung ayam adalah praktik yang memiliki sejarah panjang dan tetap eksis hingga saat ini, meskipun menghadapi larangan hukum. Bagi sebagian orang, ini adalah tradisi yang harus dijaga, sementara bagi yang lain, ini adalah bentuk perjudian yang merugikan.